Senin, 15 Februari 2010

AU Pesan Pesawat Tempur Dari Brasil

YOGYAKARTA--MI: Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya Imam Sufaat mengatakan tahun ini TNI AU akan membeli pesawat tempur Super Tocano dari Brasil untuk menggantikan pesawat OV-10.

"Kami berencana membeli 16 pesawat Super Tocano atau satu skuadron. Kami telah mengajukan anggaran pembelian pesawat tersebut kepada pemerintah, mudah-mudahan disetujui," katanya di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, Sabtu (23/1).

Seusai memimpin upacara serah terima jabatan Gubernur AAU dari Marsekal Muda BS Silaen kepada Marsekal Pertama Sru Artjarjo Andreas, ia mengatakan, pengadaan pesawat Super Tocano untuk menggantikan pesawat OV-10 itu merupakan program TNI AU pada tahun ini. "Program itu sebagai upaya memperbarui alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AU khususnya pesawat tempur dan menambah kekuatan dirgantara Indonesia," katanya.

Selain membeli pesawat tempur Super Tocano dari Brasil, menurut dia, TNI AU pada tahun ini juga akan mendatangkan tiga pesawat tempur Sukhoi dari Rusia. "Ketiga pesawat Sukhoi itu diharapkan tiba di Indonesia sebelum Oktober 2010. Dengan tambahan tiga pesawat itu TNI AU memiliki 10 pesawat tempur Sukhoi," katanya.

Ia mengatakan, untuk pengadaan pesawat Sukhoi, TNI AU mengajukan sebanyak 16 pesawat atau satu skuadron. Namun, untuk merealisasikannya masih membutuhkan waktu dan dana. "Pengadaan pesawat Sukhoi membutuhkan dana yang tidak sedikit, karena harganya mahal. Namun, kami berharap pemerintah dapat merealisasikannya untuk menambah kekuatan udara Indonesia," katanya.

Disinggung tentang upaya mengantisipasi kecelakaan pesawat TNI AU, ia mengatakan, TNI AU sudah mempunyai road map zero accident sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan pesawat. "Dengan road map zero accident, kami berharap kecelakaan pesawat tidak terjadi lagi. Namun demikian, yang penting adalah menerapkan budaya aman sehingga semua personel fokus dan concern pada keamanan dan keselamatan," katanya.

Mengenai dukungan pada pengamanan perbatasan negara, KSAU mengatakan, TNI AU sudah melaksanakan dukungan pengamanan di wilayah perbatasan dengan negara lain. "Tugas tersebut sesuai dengan perintah dari Mabes TNI," katanya. (Ant/OL-06)

Sumber: mediaindonesia